Senin, 02 November 2015

Why I loved Japan????





Why I loved Japan???? Sebelum gue menjawabnya, gue ud menanyakan pertanyaan yang sama ke beberapa orang terdekat gue. Hasilnya, ada yang bilang Naruto lah, ada yang bilang Doraemon lah, ada juga yang bilang Miyabi (Kampret, gue salah nanya orang). Sebagian orang yang gue tanyain suka sama anime jepang, padahal banyak sisi bagus lainnya yang bisa kalian sukai. Gue jabarin satu-satu yah…..

1.      4 musim di Jepang
Taukah anda jika jepang memiliki 4 musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Menurut gue sih yang keren itu musim semi karena da kebiasaan orang Jepang untuk melihat dan berpiknik dibawah bunga sakura yang dinamai Hanami. Gue teringat ada adegan romantis di salah satu film jepang dimana sang prianya menyatakan cinta kepada wanitanya dibawah pohon sakura. Kalo di Indonesia mah Cuma ad dua musim yaitu Hujan dan Kemarau. Kalo mau dibat adegan romantis pun susah, misalnya musim kemarau si prianya lagi nyari sumber air dan si wanitanya juga sama. Eh, mereka ketemu disalah satu sumber air, terus mereka rebut-rebutan air. Kan aneh juga yah??? But still romance kok kalo di Indonesia mah….
                                

2.      Harajuku style
Harajuku style adalah induk dari seluruh fashion unik Jepang saat ini. Berpusat pada area sekitar stasiun kereta api Harajuku, banyak generasi muda Jepang menampilkan fashion unik yang berbeda dan tetap trendy. Seakan kawasan Harajuku menjadi catwalk raksasa dan pusat perhatian dunia. Bahkan kini fashion Harajuku sudah memiliki begitu banyak produk dan clothing brand yang sampai dijual di Eropa dan Amerika Serikat. Pakaian, tata rambut sampai make up yang berbeda, membuat Harajuku style semakin populer. Apakah kamu termasuk penggemarnya?



3.      Cosplay
Cosplay adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang (wasei-eigo) yang berasal dari gabungan kata “costume” (kostum) dan “play” (bermain). Jadi Cosplay adalah hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, manhwa, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun. Pelaku cosplay biasa disebut cosplayer.


4.      Aliran Musik Jepang
Di jepang aliran musiknya sangat beragam, mulai dari J-pop,  J-rock, dan lain sebagainya. Tapi yang paling gue kagumi adalah apresiasi terhadap para musisinya. Kenapa??? Tiap musisi yang mengeluarkan sebuah karya ada saja wadah untuk menyalurkan karya tersebut. Sering kita dengar soundtrack dari anime jepang biasanya diisi oleh musisi-musisi indie. Berbanding terbalik dengan Indonesia, kurangnya wadah untuk memperkenalkan sebuah karya  musik menjadi sebuah kendala (Belum lagi permasalahan pembajakan). Mengenai masalah pembajakan, Jepang mempunyai trik yang sangat bagus untuk mengurangi kerugian dari pembajakan. Seperti yang kita lihat konsep dari AKB48 yang melakukan direct selling kepada para fans mereka. Hal tersebut efektif karena bersifat saling menguntungkan karena sang artis mendapatkan apresiasi sedangkan si fans dapat bertemu dengan idola mereka dari dekat sekaligus membeli karya idola mereka. Hal tersebut ditiru oleh JKT48 yang merupakan sister group dari AKB48. Semoga kelak musisi Indonesia bisa menerapkan konsep tersebut. Gak mesti juga direct sellingnya pake rok mini, kan aneh liat kangen Band direct selling pake rok. Mana Andika pula yang pake -_- fail abisssss…….


5.      Industri Kreatif
Hal yang paling gua suka ialah industri kreatif mereka. Yoghurt, Pop mie, Shinkansen, komik, Anime adalah sebagian besar hasil kreatifitas masyarakat Jepang. Mereka seakan tiada lelah menemukan inovasi-inovasi baru, seakan-akan di dinding mereka bertuliskan “karya apa yang kau buat hari ini”.
 



Nah sekian dulu pembahasan tentang Negara Jepang, dalam tulisan tersebut gue bukan melebih-lebihkan Jepang serta menjelek-jelekan Indonesia. Gue hanya ingin berbagi sisi positif dari Jepang, entah itu karya mereka, etos kerja mereka, serta kreatifitas mereka. Jika kita bisa meniru mereka (Sharingan detected) bukan tidak mungkin negara kita bisa maju seperti Jepang. Is it right???

0 komentar:

Posting Komentar