Sebelum
EPL musim 2015/2016 dimulai, ekspektasi gue terhadap team favorite gue yakni
Liverpool sangatlah tinggi. Bagaimana tidak, datangnya sejumlah pemain anyar
membuat gue yakin setidaknya The Reds bisa bersaing untuk merebutkan title
Premier League. Akan tetapi memasuki sepertiga musim berjalan, petir menyambar
Merseyside. Lebih tepatnya Anfield Stadium. Brendan rodgers didepak manajemen
Liverpool akibat performa yang tidak konsisten.
Jurgen Klopp resmi melatih Liverpool |
Jurgen Klopp pun datang dari
tanah Jerman guna mengambil alih singasana Brendan Rodgers yang tak tergoyahkan
selama 3 musim terakhir. Klopp datang ke Liverpool dengan segudang masalah yang ditinggalkan oleh manajer
sebelumnya. Mulai dari badai cedera (Ings, Gomez, Sturridge, dll), Mental
pemain yang lemah serta komposisi tim utama yang belum ketemu. Di lima pertandingan perdana Klopp pun hanya
mampu meraih hasil imbang.
Akan tetapi, perlahan namun pasti. Kebangkitan
Liverpool pun tiba. Meraih 3 angka dimarkas Chelsea serta Manchester City
membuat jati diri Liverpool kembali. Pasukan Jurgen Klopp pun bergelora, bak
petarung yang bersedia melakukan apa saja demi sang perintah komandannya.
Liverpool yang sebelumnya punya mental lemah, disulap menjadi tim yang pantang
menyerah. Ketika mereka dalam kondisi tertinggal, mereka cepat bangkit dan
mencetak gol balasan. Pertandingan melawan Crystal Palace dan Norwich bukti
sahihnya. Liverpool pun dibawa ke final COC oleh Klopp, meskipun pada akhirnya
gagal meraih piala. Tapi setidaknya Liverpoolku telah kembali. Liverpool yang
disegani oleh lawan. Liverpool yang kembali bergairah. Liverpool yang selalu
merah. Liverpool yang selalu dipenuhi oleh Kopites ketika bertanding. Liverpool
yang tidak pernah berjalan sendiri. Kini harapan kami ada dipundak Sang Pelatih sekaligus The Godfathernya Liverpool
saat iniyakni JURGEN KLOPP. You’ll Never Walk Alone.
0 komentar:
Posting Komentar