Di tahun 2011, gue tertarik sama dunia stand up comedy. Pada
tahun tersebut Kompas TV menyelenggarakan kompetisi stand up comedy Indonesia. Untuk
kalian yang belum tahu, stand up comedy adalah sebuah pertunjukan seni melawak
tunggal (perorangan). Gue agak telat mengikuti acara tersebut, yang gue tahu
acaranya udah sampe tiga besar. Akbar, Ernest dan Ryan adalah peserta yang
tersisa. Ryan dengan aksi impersonet, Akbar dengan bit-nya tentang rumah sakit
serta Ernest yang sering membahas tentang Cina meriuhkan acara tersebut. Pada
akhirnya Ryan Adriandhi lah yang jadi juaranya.
Setelah melihat acara tersebut,
gue semakin tertarik mencari tahu tentang stand up comedy. Raditya Dika pertama
kali yang muncul. Sebelumnya yang gue tahu dari Radit adalah seorang penulis
buku dengan genre comedy. Ketika Radit stand up, doi lucu juga ternyata. Acapkali
membahas tentang jomblo, anak alay serta gaya pacaran remaja sekarang, yang
terkadang bikin orang-orang tertawa.
Selanjutnya ada Om Sammy yang yang mempunyai
julukan Not a Slim Boy. Beliau membawakan materi politik dengan gaya stand up
comedy. Pak SBY sering jadi bahan lelucon beliau. Yang gue inget, beliau pernah
menganalogikan Bank Century dengan bang Stand up comedy (That’s make me laugh).
Dan yang paling gue kagumi saat ini adalah Pandji Pragiwaksono. Bang Pandji lah
yang membuat gue semangat dalam belajar stand up comedy. Materi-materi stand up
beliau yang sifatnya membuka mata, mengajak dan menertawakan kebodohan kita
sehari-hari serta mengkritisi kebijakan pemerintah. Sampai saat ini hanya
Pandji lah yang sudah membuat 4 show special stand up comedy dan bahkan 2 show
special terakhirnya (Mesake Bangsaku dan Juru Bicara) sampai dibawakan keliling
dunia yang menasbihkan beliau sebagai Mr.World Tour.
Dari segi materi bang Pandji sangat berkembang dalam tiap
specialnya. Pada show pertama, Bhineka Tunggal Tawa, Pandji membawakan tema
tentang persatuan. Banyak pembahasan yang menarik,seperti Aa Gatot yang
diangkat jadi ketua PARFI, Maskot Sea Games,
hingga jalan buntu 46. Meskipun ada materi yang sensitif kayak Osama bin
Laden dan FPI.
Selanjutnya, show kedua beliau yang bertajuk merdeka dalam bercanda. Di show
ini materinya lucu dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti rokok, followers Raditya Dika, toilet hingga Museum Palalogical di Islandia.
Mesakke
Bangsaku adalah special pandji yang ketiga dan yang paling gue suka. Di special
kali ini, materinya agak berbobot karena membahas tentang ketidakadilan bagi
minoritas di Indonesia. Dari penyandang disabilitas, pengusaha, Etnis Tionghoa, gay, perempuan hingga jomblo pun dijadikan bahan materi oleh Pandji. Materi yang
paling gue suka ketika Pandji membahas orang-orang yang gak protes terhadap
kesalahan yang mereka lihat. Seperti penyalahgunaan Toa Masjid, Iklan yang berbohong dan pejabat yang menggunakan Voorijder.
Dan show terakhir, Juru bicara yang digelar sampai
5 benua (23 kota) dan terakhir ditutup di Jakarta, 10 desember kemarin. Gue emang belum
nonton special tersebut. Padahal gue udah berburu pada presale pertama, 17
Agustus kemarin. Yah karena belum rejekinya, batal lah gue nonton show tersebut. FYI, show tersebut
ditonton sebanyak 3500 orang. Ketika gue lihat di timeline twitter gue, gimana
reaksi puas para penonton dan apresiasi terhadap stand up tersebut membuat gue
semakin iri. Mungkin gue harus bersabar sampai April buat beli digital
downloadnya dan membuat gue bekerja keraslagi agar bisa menontonya secara langsung
ketika bang Pandji membuat stand up special kelimanya. Amin
0 komentar:
Posting Komentar