Senin, 12 Desember 2016

Stand Up Comedy dan Pandji Pragiwaksono

Di tahun 2011, gue tertarik sama dunia stand up comedy. Pada tahun tersebut Kompas TV menyelenggarakan kompetisi stand up comedy Indonesia. Untuk kalian yang belum tahu, stand up comedy adalah sebuah pertunjukan seni melawak tunggal (perorangan). Gue agak telat mengikuti acara tersebut, yang gue tahu acaranya udah sampe tiga besar. Akbar, Ernest dan Ryan adalah peserta yang tersisa. Ryan dengan aksi impersonet, Akbar dengan bit-nya tentang rumah sakit serta Ernest yang sering membahas tentang Cina meriuhkan acara tersebut. Pada akhirnya Ryan Adriandhi lah yang jadi juaranya.

Setelah melihat acara tersebut, gue semakin tertarik mencari tahu tentang stand up comedy. Raditya Dika pertama kali yang muncul. Sebelumnya yang gue tahu dari Radit adalah seorang penulis buku dengan genre comedy. Ketika Radit stand up, doi lucu juga ternyata. Acapkali membahas tentang jomblo, anak alay serta gaya pacaran remaja sekarang, yang terkadang bikin orang-orang tertawa. 

Selanjutnya ada Om Sammy yang yang mempunyai julukan Not a Slim Boy. Beliau membawakan materi politik dengan gaya stand up comedy. Pak SBY sering jadi bahan lelucon beliau. Yang gue inget, beliau pernah menganalogikan Bank Century dengan bang Stand up comedy (That’s make me laugh). 

Dan yang paling gue kagumi saat ini adalah Pandji Pragiwaksono. Bang Pandji lah yang membuat gue semangat dalam belajar stand up comedy. Materi-materi stand up beliau yang sifatnya membuka mata, mengajak dan menertawakan kebodohan kita sehari-hari serta mengkritisi kebijakan pemerintah. Sampai saat ini hanya Pandji lah yang sudah membuat 4 show special stand up comedy dan bahkan 2 show special terakhirnya (Mesake Bangsaku dan Juru Bicara) sampai dibawakan keliling dunia yang menasbihkan beliau sebagai Mr.World Tour.


Dari segi materi bang Pandji sangat berkembang dalam tiap specialnya. Pada show pertama, Bhineka Tunggal Tawa, Pandji membawakan tema tentang persatuan. Banyak pembahasan yang menarik,seperti Aa Gatot yang diangkat jadi ketua PARFI, Maskot Sea Games,  hingga jalan buntu 46. Meskipun ada materi yang sensitif kayak Osama bin Laden dan FPI. 

Selanjutnya, show kedua beliau yang bertajuk merdeka dalam bercanda. Di show ini materinya lucu dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti rokok, followers Raditya Dika, toilet hingga Museum Palalogical di Islandia.

 Mesakke Bangsaku adalah special pandji yang ketiga dan yang paling gue suka. Di special kali ini, materinya agak berbobot karena membahas tentang ketidakadilan bagi minoritas di Indonesia. Dari penyandang disabilitas, pengusaha, Etnis Tionghoa, gay, perempuan hingga jomblo pun dijadikan bahan materi oleh Pandji. Materi yang paling gue suka ketika Pandji membahas orang-orang yang gak protes terhadap kesalahan yang mereka lihat. Seperti penyalahgunaan Toa Masjid, Iklan yang berbohong dan pejabat yang menggunakan Voorijder.

Dan show terakhir, Juru bicara yang digelar sampai 5 benua (23 kota) dan terakhir ditutup di Jakarta, 10 desember kemarin. Gue emang belum nonton special tersebut. Padahal gue udah berburu pada presale pertama, 17 Agustus kemarin. Yah karena belum rejekinya,  batal lah gue nonton show tersebut. FYI, show tersebut ditonton sebanyak 3500 orang. Ketika gue lihat di timeline twitter gue, gimana reaksi puas para penonton dan apresiasi terhadap stand up tersebut membuat gue semakin iri. Mungkin gue harus bersabar sampai April buat beli digital downloadnya dan membuat gue bekerja keraslagi agar bisa menontonya secara langsung ketika bang Pandji membuat stand up special kelimanya. Amin

0 komentar:

Posting Komentar