Senin, 21 Maret 2016

Trofi EPL, Kemanakah Kelak Akan Berlabuh?

Chelsea diprediksi dapat mempertahankan gelar pada musimini


Pada awal musim EPL 15/16, semua pandangan orang masih tetap tertuju kepada sang juara bertahan yakni Chelsea dapat mempertahankan gelar liga inggris. Tempat kedua, diprediksi milik Manchester City yang akan membayangi Chelsea. Sedangkan Arsenal dan Manchester United menjadi opsi lainnya. Di paruh pertama kejutan mulai terlihat. Chelsea yang digadang-gadang bisa jadi juara malah terseok-seok diawal musim hingga membuat Jose Mourinho dipecat. Manchester city pun mengalami hal yang sama. Konsentrasi mereka terhadap Liga Champions pun membuat mereka inkonsisten di EPL. Arsenal yang sempat melaju cukup mulus hingga Boxing Day akhirnya pun kolaps menjelang akhir kompetisi. Ya, Arsenal tetaplah Arsenal. Manchester United? Tanyakan pada Meneer Van Gaal terhadap perlakuannya kepada Skuat Setan Merah.
 Lalu siapa penantang gelar sesungguhnya? Ini yang cukup menarik buat dibahas. Setidaknya sampai pekan ke 30 hanya dua tim yang menurut gue berpotensi meraih trofi EPL. Pertama, Leicester City. Tim asuhan Claudio Ranieri ini tampil konsisten musim ini berkat  duo pemain mereka yakni Jamie Vardy dan Riyad Mahrez. Kedua pemain itu berkontribusi hampir 50% lebih terhadap gol leicester City. Jangan Lupakan juga pemain lainnya, meskipun tidak berkontribusi terhadap gol tapi mereka juga berkontribusi terhadap keseimbangan tim. Duet N’golo Kante dan Drink water menjadi duet yang tak tergantikan dilini tengah leicester city. Kante yang bertugas memecah alur seranganan lawan dan kerap juga membantu penyerangan ke kotak penalty lawan membuatnya menjadi pemain terbaik liga inggris meskipun Sir Alex Ferguson yang mengucapkannya. Drinkwater  hanya sebagai ball passing dilini tengah dan mengcover wilayah yang sering kali ditinggalkan Kante. Chemistry mereka berdualah yang membuat Leicester City menjadi konsisten sampai saat ini.
Duet Vardy dan Mahrez kunci kesuksesan Leicester

 Tottenham Spurs menjadi penantang gelar selanjutnya. Inkonsiten tim-tim besar EPL membuat Spurs melaju hingga posisi 2 pada musim ini. Kecerdikan Sang pelatih, Mauricio Pochettino dalam meramu skuat juga turut punya andil. Rekor defensive mereka yang membuat mereka tak terkalahkan selama 13 pertandingan menjadi salah satu bukti ramuan strategi sang Gaffer. Pemain seperti Harry Kane, Cristian Eriksenn hingga Delle Alli menjadi key player Spurs sampai saat ini.  Dengan strategi mereka sengaja terleliminasi dari Europa League, mereka berharap dapat memprioritaskan EPL untuk musim ini. 
Konsistensi Spurs membawa mereka ke posisi kedua

Yap, kita lihat saja apakah Leicester atau Spurs yang pada akhirnya meraih gelar EPL musim ini. Jangan sampai lengah, karena Manchester City atau Arsenal bisa saja menghukum kalian meskipun itu tampak mustahil. Tapi inilah EPL, kalian tidak pernah bisa menebak dengan mudah siapakah kelak yang akan menjadi juaranya. Buat Leicester dan Tottenham, inilah musim kalian untuk bersaing merebutkan gelar EPL. Karena musim depan adalah milik kami. YNWA

0 komentar:

Posting Komentar