This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 12 Desember 2016

Perbanyak Membaca Ketimbang Membacot

Jika ingin pintar banyak-banyaklah membaca, kata guruku sewaktu di sekolah dasar. Bahkan wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW adalah Iqra' yang artinya bacalah, yang menyiratkan pentingnya membaca. Di Indonesia, minat membaca masih rendah. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. (sumber : Kompas.com) Indonesia dibawah Thailand dan diatas Botswana. Itu kalo pemerintah Botswana membuat program penggalakan membaca buku, bukan gak mungkin kita diperingkat paling akhir.

Kalo dikerucutkan sumber masalahnya, kenapa bangsa kita kurang berminat dalam membaca, mungkin pendapat gue ini bisa mewakilinya:

pertama, membaca buka aktivitas yang populer alias gak gaul.
ya memang, orang yang suka baca buku acapkali dibilang kutu buku. Yah seenggaknya gak dibilang kutu kupret lah ye. masih mending. Dan ini pernah gue alami. waktu kuliah, ada kelas, dan dosennya belum datang. Maka gue pun iseng baca-baca buku. Belum semenit gue baca buku, temen gua nyamperin sambil bilang kutu buku amat sih elo. Lah salah gue apa? Lagian itukan jamnya kuliah. Beda hal kalo gue baca bukunya di diskotik, dimana semua orang pada joget, disitu elo boleh marahin gue, kalo gue lagi baca buku.

yang kedua. mengabaikan sumber referensi
Istilah copy-paste sangat tidak asing bagi kita, terlebih lagi bagi mahasiswa. Mengcopy-paste merupakan hal yang lazim, meskipun sebenarnya salah. Yang diperbolehkan hanya mengutip. Mengutip sama mengcopy-paste jelas hal yang berbeda. Mengcopy-paste yaitu mengambil semua kalimat tanpa mencantumkan sumbernya. Sedangkan mengutip adalah mengambil sebagian pernyataan ( kalimat ) dengan mencantumkan sumbernya. Masalah utamanya adalah kita kurang peduli dalam mencari sumber aslinya. Masalah utama gue semasa perkuliahan juga. Sewaktu mengerjakan tugas dari dosen, seringkali gue cuma copas dari internet saja. Ketika ditanyakan sumbernya mana, gue hanya bisa bilang nyari di internet pak. Kan salah. Makanya mahasiswa yang udah terbiasa mengcopas untuk tugas  kuliah, maka akan kesulitan ketika mengerjakan skripsi. karena di skripsi kita diharuskan mencantumkan refrensinya beserta nama penulisnya/pembuatnya.

dan yang terakhir, lebih sedikit baca tapi banyak bacotnya
Istilah tong kosong besar bunyinya bisa jadi pengandaian yang tepat buat menggambarkan pernyataan diatas. kerapkali gue menemukan orang-orang (terutama, di fesbuk) yang banyak bacotnya. Padahal sebenarnya di gak tahu apa-apa. Pernah suatu hari, ada yang  nge-share berita tentang gadis yang mempunyai wajah mirip bidadari di Sulawesi. Setelah gue telusuri, ternyata itu cuma berita hoax. Padahal aslinya itu cuma boneka yang dikasih pakaian. Gak beda sama mannequin di toko-toko baju. Makanya sebelum memposting sebuah berita, pastikan dulu berita itu kredibel gak? bisa dipertanggungjawabkan gak? jangan main posting aja kalo belum tahu kebenarannya.

Maka dari itu, perbanyaklah membaca. Banyak-banyaklah membeli buku. Jika membeli sebuah smartphone canggih aja mampu, masa beli buku aja nggak sanggup?




Stand Up Comedy dan Pandji Pragiwaksono

Di tahun 2011, gue tertarik sama dunia stand up comedy. Pada tahun tersebut Kompas TV menyelenggarakan kompetisi stand up comedy Indonesia. Untuk kalian yang belum tahu, stand up comedy adalah sebuah pertunjukan seni melawak tunggal (perorangan). Gue agak telat mengikuti acara tersebut, yang gue tahu acaranya udah sampe tiga besar. Akbar, Ernest dan Ryan adalah peserta yang tersisa. Ryan dengan aksi impersonet, Akbar dengan bit-nya tentang rumah sakit serta Ernest yang sering membahas tentang Cina meriuhkan acara tersebut. Pada akhirnya Ryan Adriandhi lah yang jadi juaranya.

Setelah melihat acara tersebut, gue semakin tertarik mencari tahu tentang stand up comedy. Raditya Dika pertama kali yang muncul. Sebelumnya yang gue tahu dari Radit adalah seorang penulis buku dengan genre comedy. Ketika Radit stand up, doi lucu juga ternyata. Acapkali membahas tentang jomblo, anak alay serta gaya pacaran remaja sekarang, yang terkadang bikin orang-orang tertawa. 

Selanjutnya ada Om Sammy yang yang mempunyai julukan Not a Slim Boy. Beliau membawakan materi politik dengan gaya stand up comedy. Pak SBY sering jadi bahan lelucon beliau. Yang gue inget, beliau pernah menganalogikan Bank Century dengan bang Stand up comedy (That’s make me laugh). 

Dan yang paling gue kagumi saat ini adalah Pandji Pragiwaksono. Bang Pandji lah yang membuat gue semangat dalam belajar stand up comedy. Materi-materi stand up beliau yang sifatnya membuka mata, mengajak dan menertawakan kebodohan kita sehari-hari serta mengkritisi kebijakan pemerintah. Sampai saat ini hanya Pandji lah yang sudah membuat 4 show special stand up comedy dan bahkan 2 show special terakhirnya (Mesake Bangsaku dan Juru Bicara) sampai dibawakan keliling dunia yang menasbihkan beliau sebagai Mr.World Tour.


Dari segi materi bang Pandji sangat berkembang dalam tiap specialnya. Pada show pertama, Bhineka Tunggal Tawa, Pandji membawakan tema tentang persatuan. Banyak pembahasan yang menarik,seperti Aa Gatot yang diangkat jadi ketua PARFI, Maskot Sea Games,  hingga jalan buntu 46. Meskipun ada materi yang sensitif kayak Osama bin Laden dan FPI. 

Selanjutnya, show kedua beliau yang bertajuk merdeka dalam bercanda. Di show ini materinya lucu dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti rokok, followers Raditya Dika, toilet hingga Museum Palalogical di Islandia.

 Mesakke Bangsaku adalah special pandji yang ketiga dan yang paling gue suka. Di special kali ini, materinya agak berbobot karena membahas tentang ketidakadilan bagi minoritas di Indonesia. Dari penyandang disabilitas, pengusaha, Etnis Tionghoa, gay, perempuan hingga jomblo pun dijadikan bahan materi oleh Pandji. Materi yang paling gue suka ketika Pandji membahas orang-orang yang gak protes terhadap kesalahan yang mereka lihat. Seperti penyalahgunaan Toa Masjid, Iklan yang berbohong dan pejabat yang menggunakan Voorijder.

Dan show terakhir, Juru bicara yang digelar sampai 5 benua (23 kota) dan terakhir ditutup di Jakarta, 10 desember kemarin. Gue emang belum nonton special tersebut. Padahal gue udah berburu pada presale pertama, 17 Agustus kemarin. Yah karena belum rejekinya,  batal lah gue nonton show tersebut. FYI, show tersebut ditonton sebanyak 3500 orang. Ketika gue lihat di timeline twitter gue, gimana reaksi puas para penonton dan apresiasi terhadap stand up tersebut membuat gue semakin iri. Mungkin gue harus bersabar sampai April buat beli digital downloadnya dan membuat gue bekerja keraslagi agar bisa menontonya secara langsung ketika bang Pandji membuat stand up special kelimanya. Amin

Sabtu, 10 Desember 2016

Hari Terakhir Bersamanya

Saya masih ingat wajahnya
Pun juga dengan perangai sifatnya
Saat bersamanya, tertawa bersamanya, menghabiskan waktu dengannya

Waktu itu, saya masih ingat, ketika kami berdua pergi menonton film di bioskop
Dia bilang "Aku pengen banget nonton film ini, ceritanya kayaknya bagus deh"
Terlihat dari raut wajahnya, sepertinya dia beneran ingin menonton film tersebut
Kami pun memesan tiket, dan menunggu film tersebut mulai

Sembari menunggu, dia bilang kepada saya 

Aku kok merasa ada sesuatu yang aneh ya?

Aneh kenapa? 

Gak papa, kayak ada sesuatu yang buruk deh 

Buruk apanya? Gak jelas ihh

Ihh,,, sulit deh kayaknya mau dijelaskan. Kamu pun gak bakalan ngerti

Kalo emang sulit dijelaskan, ya gak usah diomongin. Susah amat sih

Kamu mah gitu,,,,

Kami pun terdiam sejenak

Beberapa saat kemudian filmnya dimulai
Sepanjang filmnya main, dia tampak gak bereaksi sedikit pun
Agak aneh untuk seseorang yang dari awal ingin menonton film tersebut
Mungkin percakapan sebelumnya masih membekas dipikirannya

Kurang lebih hampir dua jam film tersebut diputar, dan kami pun keluar dari bioskop 

Filmnya bagus yah, tapi kok kamu kayaknya gak bereaksi apa-apa sepanjang film tersebut

Hmmmm......    Ntahlah. 

Aku ada salah yah sama kamu?

Enggak.....

Apa karena percakapan tadi, soal firasat kamu?

Hmmm......


Selanjutnya dia tidak berbicara lagi, menimbulkan setumpuk tanda tanya yang belum terjawab

Hari itu terakhir kami bertemu, karena keesokkan harinya . . . . . . . . . .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
IA RESMI MENJADI ANGGOTA DARI  PAGUYUBAN PENYEMBAH LOGO INDOM*RET