Sabtu, 19 Maret 2016

Jurgen Klopp : The Godfather



Sebelum EPL musim 2015/2016 dimulai, ekspektasi gue terhadap team favorite gue yakni Liverpool sangatlah tinggi. Bagaimana tidak, datangnya sejumlah pemain anyar membuat gue yakin setidaknya The Reds bisa bersaing untuk merebutkan title Premier League. Akan tetapi memasuki sepertiga musim berjalan, petir menyambar Merseyside. Lebih tepatnya Anfield Stadium. Brendan rodgers didepak manajemen Liverpool akibat performa yang tidak konsisten.
Jurgen Klopp resmi melatih Liverpool

 Jurgen Klopp pun datang dari tanah Jerman guna mengambil alih singasana Brendan Rodgers yang tak tergoyahkan selama 3 musim terakhir. Klopp datang ke Liverpool dengan segudang  masalah yang ditinggalkan oleh manajer sebelumnya. Mulai dari badai cedera (Ings, Gomez, Sturridge, dll), Mental pemain yang lemah serta komposisi tim utama yang belum ketemu.  Di lima pertandingan perdana Klopp pun hanya mampu meraih hasil imbang.
 Akan tetapi, perlahan namun pasti. Kebangkitan Liverpool pun tiba. Meraih 3 angka dimarkas Chelsea serta Manchester City membuat jati diri Liverpool kembali. Pasukan Jurgen Klopp pun bergelora, bak petarung yang bersedia melakukan apa saja demi sang perintah komandannya. Liverpool yang sebelumnya punya mental lemah, disulap menjadi tim yang pantang menyerah. Ketika mereka dalam kondisi tertinggal, mereka cepat bangkit dan mencetak gol balasan. Pertandingan melawan Crystal Palace dan Norwich bukti sahihnya. Liverpool pun dibawa ke final COC oleh Klopp, meskipun pada akhirnya gagal meraih piala. Tapi setidaknya Liverpoolku telah kembali. Liverpool yang disegani oleh lawan. Liverpool yang kembali bergairah. Liverpool yang selalu merah. Liverpool yang selalu dipenuhi oleh Kopites ketika bertanding. Liverpool yang tidak pernah berjalan sendiri. Kini harapan kami ada dipundak Sang  Pelatih sekaligus The Godfathernya Liverpool saat iniyakni JURGEN KLOPP. You’ll Never Walk Alone.


0 komentar:

Posting Komentar